Aktivaku Kembali Salurkan Bantuan Sosial ke Penyandang Disabilitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aktivaku kembali menggelar penyaluran donasi yang dikumpulkan melalui event 1.000 km untuk 1.000 paket sosial kepada masyarakat tuna rungu dan tuna wicara, pekan lalu. Sebelumnya, Aktivaku juga telah melakukan pendistribusian bantuan sosial tahap pertama kepada masyarakat tuna netra dan pengidap low vision.
Melalui gerakan #lewatsunyi, Aktivaku menggandeng Cofee Sunyi dalam menyalurkan bantuan tahap kedua dengan jumlah total 100 paket bantuan yang berisi sembako, makanan instan siap saji, masker dan uang tunai. Penyaluran bantuan ini fokus kepada penyandang disabilitas yang mengalami penurunan penghasilan ataupun kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.
"Acara ini berlangsung di Coffee Sunyi, sebuah kedai kopi yang seluruh karyawannya adalah penyandang difabel terlatih, dengan memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan PSBB," ungkap COO Aktivaku, Tofan Saban melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis (21/5).
Tofan menambahkan bahwa masyarakat penerima bantuan sosial yang seluruhnya adalah tuna rungu dan tuna wicara ini dikoordinasikan oleh Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia). Di samping itu, hadir pula secara Komunitas Go-Auto Tuli dan Komunitas Buta Tuli. Dengan kolaborasi ini, Aktivaku berharap bantuan bisa tersalur tepat sasaran dan berdampak langsung ke penerima.
Bantuan paket sosial ini merupakan hasil donasi dari masyarakat umum yang dikumpulkan lewat penggalangan dana Aktivaku dengan berlari virtual secara kolektif sejauh 1.000 km selama 14 hari. Kegiatan ini turut diikuti seluruh direksi dan karyawan Aktivaku. Selanjutnya, penggalangan donasi ini dikonversi menjadi 1.000 paket kemanusiaan senilai Rp105.000/paketnya.
"Penggalangan dana ini terbilang unik, karena selain memiliki dampak kesehatan dan dampak sosial, Aktivaku juga bertekad untuk tetap aktif dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat meskipun dilakukan selama masa work from home (WFH)," kata Tofan.
"Penyaluran untuk tahap selanjutnya akan kembali dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri, bekerjasama dengan lembaga sosial dan komunitas difabel lainnya yang terdampak pandemi Covid-19," tutup dia.
Lihat Juga: Dukung Hak Wanita untuk Berkarier, Srikandi Indra Karya Berikan Bantuan pada Pemandu Wisata Trekking
Melalui gerakan #lewatsunyi, Aktivaku menggandeng Cofee Sunyi dalam menyalurkan bantuan tahap kedua dengan jumlah total 100 paket bantuan yang berisi sembako, makanan instan siap saji, masker dan uang tunai. Penyaluran bantuan ini fokus kepada penyandang disabilitas yang mengalami penurunan penghasilan ataupun kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.
"Acara ini berlangsung di Coffee Sunyi, sebuah kedai kopi yang seluruh karyawannya adalah penyandang difabel terlatih, dengan memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan PSBB," ungkap COO Aktivaku, Tofan Saban melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis (21/5).
Tofan menambahkan bahwa masyarakat penerima bantuan sosial yang seluruhnya adalah tuna rungu dan tuna wicara ini dikoordinasikan oleh Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia). Di samping itu, hadir pula secara Komunitas Go-Auto Tuli dan Komunitas Buta Tuli. Dengan kolaborasi ini, Aktivaku berharap bantuan bisa tersalur tepat sasaran dan berdampak langsung ke penerima.
Bantuan paket sosial ini merupakan hasil donasi dari masyarakat umum yang dikumpulkan lewat penggalangan dana Aktivaku dengan berlari virtual secara kolektif sejauh 1.000 km selama 14 hari. Kegiatan ini turut diikuti seluruh direksi dan karyawan Aktivaku. Selanjutnya, penggalangan donasi ini dikonversi menjadi 1.000 paket kemanusiaan senilai Rp105.000/paketnya.
"Penggalangan dana ini terbilang unik, karena selain memiliki dampak kesehatan dan dampak sosial, Aktivaku juga bertekad untuk tetap aktif dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat meskipun dilakukan selama masa work from home (WFH)," kata Tofan.
"Penyaluran untuk tahap selanjutnya akan kembali dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri, bekerjasama dengan lembaga sosial dan komunitas difabel lainnya yang terdampak pandemi Covid-19," tutup dia.
Lihat Juga: Dukung Hak Wanita untuk Berkarier, Srikandi Indra Karya Berikan Bantuan pada Pemandu Wisata Trekking
(nug)